Dingin meniup setiap pori
menyusup tulang
menyisakan gigil
maunya terus pejamkan mata
tapi…
Kasihan cahaya di luar sana
pagi ini belum kusapa
aku juga tak mau sepanjang hari ini muram
tak hanya mentari yang menantiku
pelita-pelita kecil yang kini-pasti!-sedang bersiap juga menunggu
minta ditemani
disulutkan cahaya untuk sebuah perjalanan
mereka minta diantar
menyisir pantai
membangun istana pasir
menyapa kura-kura
mencandai bintang laut dan burung camar
menunggu kapal merapat sambil bercerita dengan buih
menggambar cakrawala
masuk gua, meraba pahatan-NYA
hingga sore melukis senja
menerobos malam
menunjuk rasi bintang
mengejar cahaya kunang-kunang
lalu mengekalkan senyum pada puisi
apa jadinya kalau pelita yang kubawa redup
merekalah yang kelak menyibak kelam
Alhamdulillah … memang banyak yang nantimu.
Oh ya? Alhamdulillah, beruntung sekali saya 🙂
🙂