“Duar duar!”
Selama tarawih berlangsung, di luar, di kejauhan, suara petasan menjadi backsound.
Selesai tarawih,suara petasan semakin ramai, dari yang sayup-sayup hingga yang memekakan telinga.
“Bum…”
“Kayak suara bom,”seru Alfa yang digandeng Sari.
Mereka sudah biasa,begitu pula yang mendengarnya. Maklum. Ah, bagaimana seandainya situasi ini terjadi di Palestina? Tiba-tiba bayangan Palestina melintas di benak Sari. Apakah aku bisa berjalan sedemikian tenang di tengah suara macam ini. Tapi di sana bom. Di sini aku mendengarnya sambil lalu, bisakah aku merasa seperti ini andai di Palestina? Tidakkah rasa khawatir menggelanyut. Seperti menunggu maut, kalau pesawat Israel menjatuhkan bom di pemukiman. Atau harap cemas ketika keluar rumah. Ah, tapi ibu di sana bahagia ketika melepas para lelaki tercintanya menjemput syahid, tidak melarang mereka berjibaku dengan suara letusan. Sebuah sajak melintas di kepala Sari.
Menggenangi kota-kota masa depan
Walau luka mereka adalah kapal yang sedang pulang
Mereka tidak akan kembali lagi*
—–
Hari pertama Ramadhan, anak-anak berkumpul lepas subuh, ada tradisi Ramadhan, jalan-jalan pagi.
“Ibu, Alfa nggak langsung pulang ya.” Alfa berlari mendekati Sari yang keluar masjid. “ Alfa ikut jalan-jalan,pasti ramai hari pertama.” Sari kaget, ada petasan di tangan Alfa. Pasti dibakar sepanjang jalan.
“Ini dikasih Kiki. ”Alfa menebak pandangan mata ibunya.” Ya bu,mumpung libur.”
“Tentu Nak, ibu ijinkan seandainya kita di Palestina dan yang kau sulut nanti bom untuk Israel.”
Alfa terhenyak. Di kepalanya berkelebat anak-anak seusinya yang memegang batu, seperti ditunjukkan Sari dari internet, juga berita-berita yang memperlihakan lumuran darah di tubuh anak-anak dan wanita.
*cuplikan sajak “Berkah yang Tak Pernah Datang” oleh Machmud Darwish, diterjemahkan oleh Abdul Hadi W. M
ikutan lomba FF lagi di http://intan0812.multiply.com/journal/item/185/Hadiah_Lebaran_dari_berkah_membuat_FF
mengejar FF yg ke -200 sepertinyaa……dsana lebih berat hidupnyaa…perjuangannya
Udah lebih dr 200 kyknya…, Umm. . .penasaran aja pgn naklukin 250 kata,hehe…Bener, berlipat beratnya…
Udah lebih dr 200 kyknya…, Umm. . .penasaran aja pgn naklukin 250 kata,hehe…Bener, berlipat beratnya…
huaa..uda lewat yah….200 lebih..nunggu 300..pingsankompres..dikompress…supaya pas 250 yah…..
palestina…palestina… Allah sudah memberikan tempat istimewa bagi para syuhadanya,…btw, terharu bacanya…hiks
@mfanies:tahu aja,kompresin sp pegel,hehe,senang aja bsa partisipasi… Ikutan jga dong,biar tmbh rame 🙂
@ceriacorner:pasti, insya Allah…Trims sudah iktan baca 🙂
ide nya asik
Trims 🙂 dari rasa sebel krn di sini-trutama waktu libur- suara petasan bgtu menganggu,rame bgt
iya mau ikutan jg lomba FF mba intan…..ni jg lg proses nyusun gmana caranya supaya pas 250 kata…**ikutan jg berusaha mengompres tulisan FF..hehe
makasih, langsung locked ya, tidak boleh diedit lagi
seru loh ngompresnya, hehehe… met ikutan… 🙂
sama-sama mbak…. siap! ^^
Alfa ngerti kezaliman tu.
Ibunya yg mengajarkan.tp bagaimanpun,anak kecil kadang tetep perlu diingetin ya…