Perjalanan dengan bus kali ini terasa lambat. Inginku segera sampai toko buku. Kualihkan pandangan ke luar jendela. Melewati sebuah lapangan, sisi kiri kanan jalan dipenuhi ratusan siswa berseragam lengkap. Kulirik arloji, sudah selesai rupanya peringatan proklamasinya. Bus berhenti. Beberapa kakek berseragam veteran masuk. Mereka terlihat gagah.
“Selamat hari jadi Pak Tua….”
Hmm, hari ini aku juga punya cara merayakan hari jadimu, setelah berbulan-bulan waktuku dibelenggu satu kata, deadline!
Inilah saatnya. Hup! Aku meloncat turun.
Kuhirup dalam-dalam wangi toko buku favoritku. Berdebar, kususuri rak demi rak. Sampai di rak tujuan, tak kutemukan buku itu. Mungkin di sana, kudekati display khusus buku baru. Ya, pasti kutemukan. Ah, kok tak ada juga?! Apa belum datang? Jelas di penerbit kemarin pak Andre bilang hari ini buku sudah beredar.
“Cari buku apa?” Seorang petugas mengagetkanku.
“Di Balik Kaca Merdeka.”
“Penulisnya?”
“Rainy Senja.” Ehm…agak sungkan menyebut nama sendiri.
“Oh…, buku baru itu ya?” Seru pria berseragam sama mendekatiku.
“Iya, udah masuk sini kan?”
“Udah, tapi ditarik semua.”
“Ditarik semua?! Siapa yang menarik?!”
“Bos bilang orang atas yang memerintahkan.”
“Bos kalian mau saja?” Tanyaku getir.
“Tadinya bos bilang tidak. Tapi barusan orang-orang berseragam datang membersihkannya.”
Suara itu berdengung di telinga, bersaing dengan suara pak Andre di telepon semalam, suara yang tak henti terngiang di kepala.
“Saya pastikan, besok pagi, tepat tanggal 17 kamu bisa lihat bukumu berada di toko buku favoritmu, bahkan tak hanya di sana Senja!”
“Aaarrrggghhh, sayang sekali…, saya terlambat Pak!”
Magelang, 24 Agustus 2010
*FF ketiga yang ikut lomba di http://intan0812.multiply.com/journal/item/185/Hadiah_Lebaran_dari_berkah_membuat_FF
[fiksi kilat] Di Balik Kaca Merdeka
Iklan
Wah knp bukunya ditarik?
bukunya subversif makanya ditarik:))
sudah di jawab mas Suga tuh… 🙂
Padahal kalo ngungkapin fakta, disebut subversif ya di jaman merdeka kyk gni… 😀
Hah … sayang merdekanya masih di sana: di balik kaca?.
dibredel yah…itu kan kebebasan menulis di tarik dari pasaran …makin dcari……beredar online….eh FF lg
ditarik, tp isinya menarik banget gak? tentunya bagi org2 yg anti ya. Knp kamu tertarik bacanya?
knp ditarik bu guru?
Penasaran, asli 🙂
langsung locked ya, tidak boleh diedit lagimakasih atas partisipasinya
lha ini bagus juga euy..memang pada bagus2 euy yang ikutan..mantabs dah.SABUDI (sastra budaya indonesia)mari kita jaga bersama!
lagi era FF euy… :Ditu dia yang jadi pointnya, merdeka di balik kaca 🙂
cuma bisa diliat dari luar aja ya, dalemnya begitulah….
kira2 menarik gak mbak baca FF ini tertarik gak? lhoooo????? 😀
udah dibantu jawab mas Suga di atas 🙂 subversif bagi sebagian orang, tapi kalo isinya fakta?
dicari aja bukunya, :ptrims udah penasaran 🙂
sama2…penasaran deh mbak, kalo blum partisipasi…senang bisa ikutan 🙂
di luar sana lebih bagus2 lageeee… makanya penasaran juga pengen bisa nulis dan ikutan :)makasihhhh… ^^
suka!!! mesti ada isi cerita tentang upacara namun benderanya 3 warna…
trima kasih….gak tahu isinya apa, lha kadung ditarik, hehehe