Senin, 27 Desember 2010
Menyusuri pecinan kota Magelang, langkah tiba-tiba berhenti di satu pertigaan. Beberapa detik saya berdiri memandang satu toko buku kecil beberapa meter di depan mata. Hati tergilitik ingin mampir. Mampir tidak mampir tidak. Saya tahu, saya hanya akan menemukan buku-buku yang tidak up to date di sana. Tapi, hati begitu tertarik, siapa tahu ada judul unik, luar biasa, di luar dugaan atau apalah di sana, yang pasti siapa tahu ada buku yang membuat terkejut. Maka kakipun memilih mengikuti komando hati. Benar saja! Begitu satu kaki memasuki toko, mata tertumbuk pada satu buku yang di masa awal-awal kuliah, di 2003, pernah begitu menghantui beberapa hari saya. Buku itu tertangkap mata pertama kali di sebuah rak pojokan satu supermarket di Yogyakarta-pojok kecil yang menyediakan segelintir koleksi buku. Buku itu begitu ingin saya miliki. Tiap kali datang ke sana saya pandang diam-diam. Saya yang waktu itu hanyalah anak kos yang sangat tergantung pada orang tua dari segi finansial, nggak kuat beli buku. Mau baca buku ya pinjam dari perpus. Karena belum bisa mendapatkannya, saya cukup memasukkannya di list buku yang ingin dimiliki, tertulis di diari tertanggal 8 Januari 2003/14.45: Il Postino karya Antonio Skarmeta.
Mendapati buku impian itu mejeng di rak beberapa langkah dari saya, dengan tempelan harga Rp 10.000 saya benar-benar takjub. Subhanallah, saya benar-benar bisa mendapatkannya 7 tahun kemudian dari pandangan pertama, dengan harga supermiring pula. Secuil mimpi yang tertulis di satu diary–diantara dream lists dan daftar buku pujaan lain di beberapa diari–, tapi betapa Allah tak pernah membiarkannya begitu saja. Satu-satu dikabulkan-NYA.
Selasa, 28 Desember 2010
Perpusda kota Magelang menjadi tempat kedua perjalanan hari ini setelah Desa Buku di areal Taman Kyai Langgeng Magelang. Membuat kartu anggota tidak masuk dalam daftar rencana. Niat itu terbit karena teman saya melakukannya. Mumpung ke sini tak ada salahnya sekalian daftar, pikir saya. Berdiri di depan resepsionis perpustakaan yang melayani ‘administrasi’, saya menunggu beberapa saat sampai tiba giliran saya dan teman saya. Setelah tiba giliran teman, saya mengutarakan hal yang sama. Ibu yang melayani memandang saya dan berkata, “Pernah jadi anggota kan?”
“Pernah, tapi dulu sekali waktu masih SMU,” tak yakin kalau jawaban saya akan ada gunanya.
“Coba saya cari dulu, pasti masih ada.” Ibu itu kemudian meminta KTP saya.
“Emang masih bisa Bu?” Saya masih tak yakin, ah masak data saya masih ‘diopeni’. Wajah ibu yang super ramah itu begitu meyakinkan. Surprised sekaligus tak percaya saya menyerahkan fotokopi KTP.
“Sebentar saya cari.”
Tak lama, beliau kemudian menanyakan data saya untuk mencocokkan. Benar, ternyata masih ada!
Saya terkejut dan takjub dengan ingatan kuat sekaligus keramahan beliau. Saya yang sejak lulus SMU hanya sesekali datang ternyata masih diingatnya. Terakhir saya datang kalau tak salah tahun 2007 atau 2008 awal, sekali saja setelah beberapa bertahun tak menginjakkan kaki di sana, dengan status non-anggota diijinkan masuk ke dalam untuk ngubek-ngubek tumpukan koran bekas.
Saya merasa beruntung hari ini sehingga tak perlu mengisi formulir dan minta cap kelurahan, hanya perlu daftar ulang. Jadi, hari ini bisa langsung pulang membawa 2 buku.
“Ibu, terima kasih masih mengingat saya, padahal tak terhitung berapa wajah pengunjung selama beberapa tahun ini yang mampir di benak ibu.”
foto dari :sini
alhamdulillah.. SABUDI (sastra budaya indonesia)mari kita jaga bersama!
Alhamdulilah…teruslah menulis keinginan di setiap lembar mimpi π
Moes &Anaz:bersyukur bgt dg 2 nikmat itu,alhamdulillah. Tidak akan berhenti untuk menulis mimpi π
wah cenangnya dapet buku impiaaaaaannnnnn selamat yaaaaa
Ceneng bgt, sama kayak wktu dpt buku2 dari mbak Arie. Makasih yaaa π
wah diinget2… sama-sama yaaaa hehehe
sip sip ikut seneng dehhhh
@srisariningdiyah:bukan diinget2 mbak, tp pengalaman menyenangkan dapat buku emang selalu teringat,hehe@ohtrie:asik asik tambah lagi yang ikutan ceneng π makasih mas trie
2 kejutan yang keren!
kejutan yang sangat menyenangkan.Jadi pengin masuk toko buku di pecinan itu, kali aja dapat harta karun juga hehe…Pengin juga ke Kyai Langgeng, tapi belum kesampaian terus nih. Kalau mudik sibuk ngider:D
subhanallah… Senangnyaaaaaaaaaa
@tiarrahman:setuju dg bang tiar! :)@diansya:eh,asli Magelang juga ta mbak? Bener, serasa nemu harta karun. Mbak pasti seru ke Kyai Langgeng bareng keluarga,asyik lho, selain bakal nemu ‘kejutan’ kalo ke Desa Buku,hehehe
Baca jurnal ini hatiku ikut menghangat Mb, teringat kejutan2 dr Allah buatku juga… Sungguh Dia amat sangat mencintai hambaNya
Alhamdulillah…
@fivefebruary:mga hari inipun bnyk nikmat buat Nana π
@wisyegz:wah,subhanallah,syukurlah kalo sampe nyetrum. Sering takjub dg kejutanNYA π
@miftamifta:wa syukurilah, mga hr ini jga bnyk nikmat buat mifta π
wah..kerensetelah 7tahun akhirnya dapat juga bukunya :))
rejeki dan jodoh gak akan kemana, hehehehe….