“Bu, Tuhan itu punya hati?”
Saya terhenyak mendengar satu pertanyaan dari Rafel, siswa saya siang tadi, begitu di luar dugaan. Pertanyaan yang dilontarkan di sela-sela mengerjakan soal remidi dan pengayaan ulangan harian Bahasa Indonesia itu sejenak membuat saya ‘kelabakan’, mau jawab gimana? Satu soal yang saya ajukan,yaitu melanjutkan sebuah puisi yang menyebut nama Tuhan di dalam satu lariknya agaknya telah memunculkan satu penasaran akan Tuhan.
Untungnya, saya segera ingat Al Quran surat Al-Fatihah ayat ke-3: “ArRahmaan NirRahiim“. Allah Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Setelah saya baca ayat tersebut, saya jelaskan, bahwa Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Cinta, dan beberapa sifat Allah yang bisa ditumbuhkan juga di dalam hati [manusia]. Sementara, saya tidak [belum] menjelaskan Allah punya hati atau tidak. Sifat-sifat yang dimiliki Allah dalam Asmaul Husna hari ini semoga sudah bisa menjawab rasa ingin tahu Rafel yang kritis.
Barangkali ada yang mau menambahkan? π
Ya, “punya”. Tapi hati tu tak sama dengan hati siapa/apa pun.”Hati”Nia hanya merasa yang ba-baik, sperti pengasih/penyayang/penyinta/bijak dsb tu.
Sekarang dijelaskan secara logika apakah kursi tahu pembuatnya punya kaki empat seperti dia? kalau dia jawab tidak tahu, maka silahkan dilanjut, begitu juga Allah ia pembuat hati namun nah kita yang memiliki hati tidak tahu apakah ia punya hati, yang jelas Dia adalah maha pengasih dan penyayang. Sudah memberi kita hidup, nafas dan udara yang kita hirup. dst..
@moestoain@mutitemIya, tadi sudah dikit nyinggung itu, tapi dikiiit banget. Makasih sudah nambahin,besok bisa diobrolin lagi sama anak2 π
*nyimak*
Baru ketemu Nana nih. . . Pa kabaaarr? ^^
alhamdulillah baik bu guru π
Syukur. . . π
anak-anak sekarang kritis banget ya, yan. orang tua harus benar2 mempersiapkan dirinya
Kudu punya bekal bnyak ilmu. . .sekarang belum jadi orang tua aja sering belingsetan dg pertanyaan anak2, pa lagi besok kudu lebih siap,24 jam di depan anak! π