Maaf, Uang Saja!

Menjumpai kembalian sejumlah seratus atau dua ratus rupiah yang diwujudkan dalam bentuk permen sudah sering saya jumpai di supermarket-supermarket, bahkan toko kecil. Beberapa kali saya mengalami. Dalihnya pasti tak ada receh. Ah, tahu kalau mengembalikan uang kecil itu hal yang biasa dalam transaksi kenapa mereka tidak mau menyediakan receh? Saya pernah bilang pada mas fotokopian yang menukar receh dengan permen,”mas, berarti besok saya boleh bayar dengan permen?”
Eh, dia begitu enteng menjawab, “boleh tapi permennya se-truk.”

Itu baru permen untuk sekeping 200 atau 100 rupiah. Siang ini, saya dibuat mengernyit ketika menjumpai kasir salah satu swalayan berjenis ‘mart’ di Jalan Pahlawan Magelang memberikan Fulo. Hah? Untuk lima ratus rupiah kasir itu pun tak mau mengembalikannya? Ibu di depan saya mau saja menerima wafer itu. Tiba giliran saya yang hanya membeli air mineral dan 2 snack ringan sejumlah Rp 8.400, kasir itu menawarkan hal yang sama. Dia hendak mengambil wafer sejenis Fulo dengan merk yang berbeda sembari berkata, “kembaliannya enam ratus rupiah ini saja Mbak?”
Dengan tegas saya tolak, “Emm. . .uang saja mbak!”
Dia pun memberikan enam ratus rupiah dan struk belanjanya. Enak saja memaksakan transaksi,pikir saya. Toh mereka juga menyediakan uang receh. Berapapun uang kembalian, itu hak konsumen dan mereka harus mengembalikannya. Tak perlu gengsi untuk memintanya. Kendati hanya receh kecil, toh ia juga menggenapi uang kita manakala kita membutuhkan sejumlah tertentu dan terjadi kekurangan.

Saya kemudian berpikir, kalau setiap konsumen seperti ibu di depan saya, berapa konsumen saja yang telah dipaksa membeli barang yang tidak mereka butuhkan? Pemborosan. Di mata kasir, itu cara mengambil keuntungan dengan pemaksaan yang halus.

Saya pernah membaca tulisan semacam ini di rumah mbak Nesia. Siang ini, saya begitu geram dan ingin menumpahkannya juga di sini.

27 pemikiran pada “Maaf, Uang Saja!

  1. Mungkin kalo kembali 50 atau seratus ak relakan sih dikasih permen tapi kalo kembali 600 dikasih fullo maksa banget sementara harga fullo dipasaran nggak nyampe segituEmang harus ditegur tuh !!!

  2. elok46 said: Mungkin kalo kembali 50 atau seratus ak relakan sih dikasih permen tapi kalo kembali 600 dikasih fullo maksa banget sementara harga fullo dipasaran nggak nyampe segituEmang harus ditegur tuh !!!

    yup,kita jangan mau saja dikasih kembalian barang sementara kita bayar pakai uang…

  3. makhayr said: masih ada ya ? malu dong sama gombong rokok yg penjualnya bela2in tuker recehan πŸ™‚

    masih ada… malahan nggak cuma 100 atau 200 rupiah,,,mereka malah niat banget menghormati konsumen yang mau nuker receh…

Tinggalkan Balasan ke mutitem Batalkan balasan