“Bersedia, siap yak…!”Berjubelan dengan yang lain, aku pun berlari.
Terus berlari
“Pluk…” tiba-tiba sebuah tangan menempeleng kepalaku.
Ups, aku tak mau kalah, kusikut ia dengan siku tangan kananku.“Hihi… kena!” Ia jatuh, mungkin kemudian terinjak teman-temannya.
“Gubraaak…!” Kurang ajar! Rupanya kali ini ada yang menjegalku. Aku tak mau terinjak oleh yang lain, susah payah aku berdiri dan segera melesat.
Hosh hosh…. lari, lari, dan terus melesat.
Para pesaingku tak tanggung-tanggung, di depanku mereka juga saling jegal, saling sikut, yang lain bertumbangan yang lain terus melaju.
Hosh.. hosh… aku harus menyusul, kalahkan mereka. Sepenuh daya.
Aku ingin sebentuk hadiah itu… hanya itu…. Menerabas dan kulibas mereka.
“Fininsh!”
Aku tak percaya, kakiku satu-satunya yang menapak garis finish.
***
“Selamat ya Bu… “
Mata bidan berbinar sembari mengulurkan tangan kepada perempuan muda itu” Ibu positif hamil.”