Selain dengan murottal, kadangkala untuk meninabobokkan Janitra, saya harus menyanyi atau bersendung. Lagu ninabobok kerap saya senandungkan untuk mengantar Janitra ke alam mimpi. Ia layaknya mantra, saya ulang-ulang hingga ia bisa membuat Janitra terlelap. Hanya saja, saya tidak mengambil utuh lagu itu. Nina, tentu saya ganti dengan nama anak saya, Janitra. Satu lagi, saya menganggap kalau lagu nina bobok yang selama ini begitu populer memiliki unsur ancaman…. kalau tidak bobok digigit nyamuk. Saya tidak setuju dengan pendidikan anak yang mengandung ancaman. Dalam hal menidurkan anak apalagi. Jadi, lirik itu saya ganti dengan kalimat yang lebih ‘ramah’:
Janitra bobok oh Janitra bobok…
Kalau tidak bobok Janitra ngantuk….
kalo tidak bobo, kita main masak-masakan lagi…
wahaha, emaknya yang pusing kalo waktunya bobok malah masak-masakan