Dalam ingatan masa kecil saya, Telaga Bleder yang terletak di Desa Bleder, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang dikenal dengan telaga yang singup. Beragam mitos menyelimuti telaga itu sehingga banyak orang yang takut mengunjungi. Kalaupun datang, enggan untuk menyusuri telaga dengan berperahu. Terbukti, ketika saya bersama rombongan sekolah tempat saya mengajar datang, tidak banyak anak yang berani naik perahu. Ketika saya tanya, mereka bilang tidak diperbolehkan orang tua.
Benarkah mitos itu? Silakan datang dan buktikan sendiri. Nyatanya asyik kok mengunjungi telaga yang masih terjaga keasriannya itu. Kedalaman telaga itu 4 meter. Permukaannya merupakan tanah berlumpur, maka orang Jawa bilang “mbelet”. Nah, barangkali inilah penyebab mitos yang dulu pernah berkembang: terjebur telaga hilanglah badan tak ketemu.
Setahu saya, Telaga Bleder lama tidak aktif aktivitas pariwisatanya. Tapi ketika saya ngobrol dengan bapak pengemudi perahu, katanya selama ini tetap aktif. Telaga Bleder kini banyak berbenah. Tempat wisata yang dikelola oleh pemerintah daerah itu pada 21-22 November 2015 lalu mengadakan festival. Event ini merupakan ajang promosi sekaligus peresmian oleh bupati. Dalam event itu, ada acara festival dayung dan mancing. Pasti seru acaranya, sayangnya terlewat. Ada pembaruan yang terlihat, salah satunya adalah penambahan sebuah kolam renang anak di samping telaga. Kedepannya, akan ada jalur transportasi yang tembus dari Bleder ke lokasi air terjun Sekar Langit.
Telaga yang menjadi milik pemda setempat diisi oleh ikan dari warga sekitar. Tiap tahun, telaga dikuras untuk acara Merti Desa. Dari penuturan bapak pengemudi perahu, meski sudah dipancing beberapa waktu lalu dan dikuras, ikan yang ada di dalamnya kurang lebih ada 2 ton.
Apa serunya datang ke Bleder? Selain menikmati telaga yang asri, pengunjung bisa menikmati ketenangan telaganya dengan menyusuri telaga. Ada bebek kayuh, perahu sampan, dan perahu bermesin. Pelan-pelan menyusuri telaga itu saya merasa tenang dan segar. Kesegaran dedaunan di sekitarnya memanjakan mata.
Hobi mancing? Bisa. Di sekitaran telaga, ada beberapa pemancingan milik warga yang diisi dengan ikan mujahir dengan harga mancing Rp.25.000/kg. Pemandangan di sana bisa membuat mata segar dan badan bugar.
Oiya, yang suka naik dokar, bisa kok wisata puter-puter dengan dokar. Saya pernah melakukannya dengan keluarga. Dijamin puas, karena kusir dokar ramah dan setia menanti penumpang.
Satu hal yang masih kurang dari tempat wisata ini, yaitu belum adanya tempat kuliner. Namun, jangan khawatir, di sekitar tempat itu, 5 atau 10 menit berkendara menembus desa Bleder, di daerah Ngeter dan Tirto ditemukan tempat kuliner seperti Simbar dan Kamandanu yang menawarkan menu bakar maupun goreng.
baru denger namanya… unik 😀
bukan telaga yang populer, kecil kok