Saudara lelaki jauh di sana, terbuat dari apakah hatimu?
Esok pagi, gadis yang dulu pernah kau isi hari-harinya dengan kebaikan hati dan senyummu akan mengikat janji dengan lelaki lain yang dipilihkan Allah sebagai pendamping hidupnya
Di saat lelaki lain memilih untuk lari atau menghindar sekalipun hatinya damai menerima saat hari bahagia mantannya tiba, kau memilih berdiri di belakangnya, menjadi ‘tim sukses’ untuk pesta pernikahannya
Kau tidak saja akan hadir turut mendoakan, namun berhari- hari kau ada di kediamannya, meracik hidangan terbaik bagi para tamu,
Adalah passionmu bergelut dengan peralatan dapur dan aneka bumbu telah mengantarmu menjadi bagian penting bagi perhelatan perempuan yang dulu pernah kau puja,
Datang di awal pagi dan pulang saat langit telah gelap kau jalani seakan gadis itu tak pergi kemana-mana
Hingga pesta usai, mungkin tak ada lelah kau rasa
Senyummu rekah kau bagi dengan para bocah yang kau sapa di sela-sela bergelung dengan asap dapur
Adakah lelaki lain yang memiliki jiwa besar sepertimu, tangan terbuka lebar sepertimu, memberikan sepenuh waktu untuk menjadi bagian dalam pesta mantan gadisnya?
Mantan tergagah, siapakah gadis beruntung yang akan mencuri hatimu kelak, yang beruntung mendapatkan lelaki berhati baja berlimpah kasih?
*Catatan seorang ‘mbakyu’ di malam berirama ricik hujan, tribute untuk lelaki berjiwa besar, seorang paman yang tangannya selalu terbuka
Ahad, 17 Juli 2016. 22.08
koq bacanya serasa ada yang nyess gitu di hati yah
coba diliat yang nyess kenapa hehehe