Ini salah satu cara mengisi liburan di rumah, ngeblog menuliskan catatan perjalanan yang sekian waktu tertunda. Mengubek-ubek foto lama yang tersimpan. Gowes ini sudah lama sekali,sekitar setahunan silam ketika club buku Janitra masih suka ngumpul melakukan kegiatan bersama.
Dimulai dari Tegalsari, kami menyusuri sungai hingga Kebonpolo, menyebrang hingga rindam. Di rindam berhenti sejenak menikmati car free day dari atas jembatan plengkung.
Jenak mengambil jeda kami lanjutkan perjalanan menyusuri dusun Boton dan sampailah di Museum BPK RI.
Museum BPK RI yang kami kunjungi kini berbeda jauh dengan musem yang terakhir saya kunjungi sendiri bertahun-tahun silam, sekitar 2008-an. Museum yang berlokasi di Kompleks Karisidenan Kedu, Jl. Diponegoro No.1 Magelang, Jawa Tengah ini sejak 2016 memperhatikan tren museum post-modern. Punya tagline “BPK Pengawal Harta Negara” museum ini awalnya merupakan kantor BPK RI.
Merunut sejarah, penempatan kantor BPK RI di Magelang bukan tanpa alasan. Pasca proklamasi, kondisi ibu kota Jakarta tidak kondusif sehingga pada awal 1946 memindahkan pusat pemerintahan ke Yogyakarta. Kantor-kantor kementrian/lembaga pun tersebar di sekitar Yogyakarta. Magelang dipilih sebagai kantor BPK RI. Awalnya, kantor bertempat di perusahaan listrik umum Hindia Belanda, kemudian berpindah ke Gedung Bea Cukai Maglang dan berlanjut di Kompleks Karisidenan Kedu terakhir pindah ke Gedung Klooster.
Museum BPK diresmikan pada 4 Desember 1997. Dari tahun ke tahun museum mengalami perluasan hingga kini berpenampilan modern. Pengelola museum adalah Unit Pekaksana Teknis (UPT) Museum BPK dengan kepala museum pejabat eselon IV. Pengelolanya berada di bawah Biro Humas dan Kerjasama Internasional BPK.
Ruangan-ruangan BPK RI memiliki penamaan tersendiri. Dimulai dari lobi sebagai pintu masuk lanjut ke Ruang Audio Visual, Ruang Wajah BPK, Ruang Titik Nol, Ruang BPK, Ruang Rekam Jejak serta terdapat Kids Museum, ruang perpustakaan, storage dan konservasi, ruang temporary exhibition, toko suvenir, kafetaria, dan paling ujung adalah kantor pengawai penglola museum.
Bagaimana rupa dalamnya? Pengunjung akan dibuat berdecak kagum dengan konten museum yang edukatif, tertata rapi, dan apik. Para penggemar selfi akan menemukan spot-spot yang indah untuk berfoto. Yuk kita intip isi dalamnya…

ruang lobi

dwi tunggal di balik berdirinya BPK

filosofi tugas BPK yang digambarkan dalam lukisan batik

Ruang wajah BPK RI menampilkan profil BPK dengan visualisasi desain panel yang interaktif, mudah dimengerti, dan paritisipatif.

dalam Ruang Wajah BPK pengunjung bisa belajar sembil bermain

Ruang Titik Nol menampilkan perjalanan sejarah BPK dari titik awal

ruang BPK berisi profil badan berdasarkan periodisasi

Ruang Rekam jejak menampilkan pengaruh hasil pemeriksaan BPK bagi pengelolaan dan tanggung jawab keuangan. Kliping surat kabar tertata apik

Kids Museum diusung ringan, edukatif, dan menyenangkan bagi anak. Selain konten visual ada konten audio visual lewat film animasi

perpustakaan yang tak kalah menyenangkan
Nah, menyenangkan bukan jelajah di museum BPK RI. Pengunjung mendapatkan banyak ilmu tanpa dipungut biaya sepeser pun sebab tidak ada tiket masuk menuju museum.
Puas belajar sembari bermain, kami pun melanjutkan perjalanan menuju alun-alun kota kemudian pulang. Hati riang dan badan sehat.
Meskipun jalan-jalan, emang harus selalu memberikan sebuah masukan bagi diri dan pribadi.
sepakat!!!