“Ini bedug terbesar di dunia,” kata bapak kepada Janitra. Bapak kemudian membacakan deskripsi bedug kepada Janitra. Kesempatan belajar itu kami dapatkan pada lebaran 2 tahun silam, ketika Janitra berumur 2 tahun. Menyambung silaturahmi dengan keluarga di Purworejo, kami sempatkan mengunjungi Masjid Agung Purworejo, Jawa Tengah.
Mengunjugi masjid bersejarah itu kami mendapatkan pengetahuan baru. Sebuah kebudayaan Islam yang harus diperkenalkan kepada anak cucu. Memperkenalkan deskripsi bedug, tentang panjang rata-rata 292 cm, garis tengah depan 192 cm, garis tengah belakang 182 cm, keliling bagian depan 601 cm, keliling bagian belakang 564 cm, jumlah paku depan 120 buah, jumlah paku belakang 98 buah, dan dibuat pada 1834 Masehi, barangkali belum dimengerti oleh Janitra. Paling tidak, ia mengenal apa itu bedug di dalam masjid. Bukankah, proses belajar itu dimulai dari buaian hingga liang lahat?
“Foto ini diikutsertakan dalam Lomba Foto Blog theordinarytrainer.com”