Tangi! Ada halo guede n jelas bngt
Subuh-subuh tadi satu sms masuk. Tumben, batin saya ketika smsnya belum saya buka. Tak biasanya teman saya itu sms pagi-pagi. Pikir saya, itu adalah sms jawaban pertanyaan semalam: dia saya seret-seret mendiskusikan soal-soal UCO UN yang membingungkan.
Oh, ngajak nonton halo bareng rupanya!
Segera saya buka pintu belakang rumah, bagian atas saja,melayangkan pandang ke langit. Muram. Nihil.
Saya kemudian melangkah ke ruang depan, menyingkap gorden jendela. Barangkali ada di langit tempat saya kemarin pagi melihat purnama. Nihil juga. Hmm. . .jangan-jangan dari sini tak terlihat,kalau teman saya kan tinggal di gunung, mungkin langit di atas sana tak seperti di sini. Ya sudah, akhirnya kembali ke belakang dan keluar rumah.
Saya melihatnya! Di sana, di langit di samping rumah.
Ternyata halo juga berkenan membingkai bulan separo ya, ketik saya ke nomer dia. Tak ada respon. Huh nyebelin. Saya harus send copy ke nomernya. Biasa, IM3 keseringan error. Jadinya, kami mengobrol ketika hari sudah terang, sambil beraktivitas pagi. Telat bahasannya.
Jadi koyo serabi sing pakai topping irisan pisang, he he. . . ,balas dia.
Tadi pagi bukan pertama kalinya dia mengajak saya nonton halo. Saya tahu apa itu halo dari dia, ketika malam-malam dia sms menyuruh saya keluar rumah dan memandang langit. Saya melihatnya. Halo,sesuatu yang pada awalnya-waktu kecil- dia takuti ketika dipandangnya,sekarang begitu disukainya. Selalu mengabarkan pada saya kalau dia melihatnya.
Suasana semacam itu sering kami alami. Pernah, pagi-pagi, saat berangkat kerja,dia sms: ada pelangi! Benar saja, tepat di depan rumah, saya melihatnya melengkung sempurna,guede,di atas mushola. Subhanallah. Suatu ketika, dia sms hanya untuk berkomentar mengenai senja.
Seperti dia, saya pun tidak tahan menikmati keindahan sendirian. Geregetan kepengen ngajak orang-orang terdekat merasakan juga apa yang saya rasakan, melihat juga apa yang membuat saya takjub. Ketika di suatu petang saya melihat wajah tersenyum di langit, 2 bintang dan 1 bulan sabit yang sempurna membentuk wajah, saya kegirangan dan meluapkannya dengan sms teman-teman. Mereka juga harus tersenyum melihatnya. Pernah juga, magrib mati listrik, saya membuka gorden jendela depan dengan maksud menyadap terang dari luar. Di luar dugaan, yang saya lihat luar biasa. Bulan sabit menyala dengan latar belakang senja. Ck ck ck, tak henti saya berdecak kagum. Rasanya gemez dan harus ada yang ikut menikmatinya. Segera saya ketik sms ke teman yang entah waktu itu ada di Yogya atau Klaten. Saya tak mau sendiri merasakannya. Pun ketika saya pergi ke suatu tempat yang membuat decak kagum. “Kita pengennya orang yang kita sayang ada di sini ya,” komentar teman saya ketika kami rame-rame jalan ke Dieng.
Rasa geregetan saya tak berhenti ketika mendapati keindahan yang tampak di mata. Melahap buku yang menurut saya menggemaskanpun, saya tak ingin kenyang sendiri. Saya juga ingin orang lain tahu, ini lho bukunya keren. Di kantor, saya pernah diledekin sebagai provokator gara-gara rame membahas novelnya kang Abik. Lumayan, teman-teman ikut penasan dan baca Begitulah, dia, saya, dan teman-teman, pasti tak pernah rela kalau menikmati rasa bahagia itu sendiri.
terima kasihsaya juga ikut merasakan…
fenomena Halo ya mbak? beberapa waktu yang lalu ada juga teman yang ngasih tau.. tapi pas langit mendung.. jadi ga kelihatan deh.. 🙂
@ mas fitrah : terima kasih juga ikut merasakan apa yg saya bagi. . . Mau bagi2 kopi susu gak? He he, saya mau lho. . .@ yanti : iya dek, fenomena Halo, temannya suka liat juga ya. . .jgn2 kita pernah menikmatinya bareng ^^ tadi pagi juga mendung lho,tp kliatan
Msh blm tau halo itu gmn bentuknya.he
Sbl liat aslinya, bsa tanya sm mbah gugel dlu, he he he. . . Ato banyangin aj lingkaran menyala di atas kepala malaikat kecil dalam dongeng2. . .he he
Oo gitu ya. Btw mba dipanggil tangi ya?he
Tangi, itu bhs Jawa utk bangun, he he he
terimakasih, pengen juga merasakan keindahan pelangi lagi ^^ *kalo soal buku xixixi ^^ kamu dah banyak kadih aku masukan review buku ;p
Sama2. . .he he, itu dia, krn gemes bacanya, jdanya tak posting di sni :psering lho ada pelangi, bsok tak kabari deh klo liat lagi,xixixi. . .
kirain kartu halo…huehue.Wah, saya tinggal di gua, jarang keluar sih, yah…Jadinya tak tahu perkembangan langit. 🙂
Langitnya masih sama kok mas, he he. . .ga berkembang tambah lebar. . . :pemangnya di mana?
Langitnya masih sama kok mas, he he. . .ga berkembang tambah lebar. . . :pemangnya di mana?
Langitnya masih sama kok mas, he he. . .ga berkembang tambah lebar. . . :pemangnya di mana?
saya?di rimba belantara:)
Rimba belantara mana? 🙂
oooo…maklum urang banjar…hehehe.trus panggilannya apa dong?
aku melewatkannya…
@ ayana: iya, sama2 blajar bhs daerah aja…panggil sayekti bisa. . .@ nurhid: bsok masih ada,stw, ijeh diturahi, he he, insya Allah. . .
amin…masalahe kadang responku agak berkurang je..kakaean konsentrasi..hihihi sokidih.com
ooo begitu ya……*rozamodeon*:)
@ nurhid : aq malah kurang konsentrasi, transfer po? ^^@ pak zydan : kasian tuh rozanya dieret2 trz, capek. . .