Gerimis enggan menyudahi derainya
merekalah jama’ah
berjajar di shaf belakang serambi masjid
Mengeja surat-NYA rekaat demi rekaat tarawih
Tak pernah rela,
angin saja bebas menelusup
“Sekarang, tak ada belenggu musim menahanku:
merdeka!
Kapanpun tanah merindukanku”
malam,17 Agustus 2010
*biar maksa,yang penting tak jadi sampah di kepala ^,^
**udah telat posting di sini, yang penting masih Agustus
foto dari sini
subhanallah…simple dan daleeeem sukaaaaaaaaa ^^b
sedalem apa hayooo? trims 🙂
tak terkatakan…tapi terasakan maknanya …:)
syukurlah, kalo sampe terasa ke hati mbak…:)
keren gambar hujannya…bisa gitu yah…..merdekaaaaaa..mencapai akhir puasa…ini themes baru yaa
klik aja, gambar hujan di sana bagus2 lho…yups… merdeka, kalo Allah menghendaki, kapanpun hujan, tanpa kenal musim…iya, pengen ganti suasana
hehehee..MerDEkA! darpd jd pikiran gak bs tidur
bukan saya lho yg maksa:))
permisi, numpang menikmati…
@itapage:itu dia mbak Ita, malem2 pgn numpahin isi kepala,kalo ga dikeluarin buneg ga bsa tdur, gak jadi Merdeka!
@saturindu:tapi saya yg maksa mas Suga biar ngasih masukan… Kudu! 😀
@ranggaumara85:trima kasih berkenan singgah
diksi yang bagus^^
kurang menyatu lariknya^^metrumnya kurang serasi
Bisa kasih contoh bgmana diksi untuk larik itu supaya metrumnya serasi?pas nulis itu bolak balik utak atik bag itu jga. Mkanya saya bilang maksa. Suwun mas Suga masukannya
wew… merdeka..!!!
hemm, merdeka ya… ? 😦
@biliksukma:merdeka bisa nulis puisi itu!@ohtrie:hemm. . .kenapa ya maz?
Gerimis enggan menyudahi derainya >>>suasana yang dibangun cenderung sendu, agak lirihmerekalah jama’ah >>>suasana yang dibangun mengesankan nada pengucapan yang agak kerasperalihan suasana yg tiba2 dan cepat inilah yang membuatnya kurang padan:)
Soal suasana memang sering luput dr perhatian wktu nulis…masukan bagus…suwun :)*truz miker2*
Hmm hehehe kita blm merdeka sejatinya.
Hmm hehehe kita blm merdeka sejatinya.
Gambarnya keren, di tambah tulisannya dalem…:-)
bener, tapi puisi ini bukan soal kemerdekaan yang Elok maksud, hanya sketsa hujan di hari Proklamasi. tapi kalo Elok punya apresiasi lain sah2 saja kok :)trims ^^
yups, soal itu kutulis juga di FF ini: http://boemisayekti.multiply.com/journal/item/110
makasih sistaaa…. pinjem gambarnya 🙂
indahnya untaian kalimat ini.. saya suka sekali.. maaf telat baca dan komen:)
Terima kasih. . . Hemm,nggak telat kok mbak, sudah datang dan membacanya saya senang … :)mestinya ada yang harus diperbaiki tapi blum ada ide ^^
permisi, numpang promosi…http://tigarindu.blogspot.com/2010/08/kebersamaan-yang-sia-sia.html
terima kasih sudah mampir, mampir ke sana segera.. 🙂