Gerimis 17

Gerimis enggan menyudahi derainya

merekalah jama’ah

berjajar di shaf belakang serambi masjid

Mengeja surat-NYA rekaat demi rekaat tarawih

Tak pernah rela,

angin saja bebas menelusup

“Sekarang, tak ada belenggu musim menahanku:

merdeka!

Kapanpun tanah merindukanku”

malam,17 Agustus 2010

*biar maksa,yang penting tak jadi sampah di kepala ^,^

**udah telat posting di sini, yang penting masih Agustus

foto dari sini

30 pemikiran pada “Gerimis 17

  1. mfanies said: keren gambar hujannya…bisa gitu yah…..merdekaaaaaa..mencapai akhir puasa…ini themes baru yaa

    klik aja, gambar hujan di sana bagus2 lho…yups… merdeka, kalo Allah menghendaki, kapanpun hujan, tanpa kenal musim…iya, pengen ganti suasana

  2. boemisayekti said: Gerimis enggan menyudahi derainyamerekalah jama’ah

    Gerimis enggan menyudahi derainya >>>suasana yang dibangun cenderung sendu, agak lirihmerekalah jama’ah >>>suasana yang dibangun mengesankan nada pengucapan yang agak kerasperalihan suasana yg tiba2 dan cepat inilah yang membuatnya kurang padan:)

Tinggalkan Balasan ke saturindu Batalkan balasan